“Menikahlah, karena menikah itu adalah setengah agama”, pesan sang ustadz, yang mensitir hadist Nabi, diacara pernikahan tetangga saya.
Dulu pesan itu memang pernah nyangkut dalam memori saya. Hanya saja jika ada orang yang bertanya apa maksudnya, biasanya waktu itu saya menjawab,”Wallahu a’alam”. Terus terang meskipun saya pernah ikut pesantren kilat dan pernah belajar fiqh munakahat, saya nggak mudeng jika ditanya hal itu. Bukan apa-apa pelajaran saya waktu itu cuma sekedar teori. Barulah setelah bertahun-tahun saya menikah, sedikit demi sedikit misteri itu mulai terbuka. Ternyata pernikahan itu menjadi sebuah madrasah bagi saya, setelah madrasah-madrasah lainnya.
Saya belajar banyak dari madrasah pernikahan itu, tentang suami dan keluarganya juga tentang berbagai hikmah berbagai peristiwa yang saya hadapi dalam keseharian hidup. Contohnya, dalam pernikahan saya tak hanya tahu makna sabar, tapi juga menghayati kata tersebut. Bagi kami lima tahun usia pernikahan kami adalah waktu untuk menghayati dan melatih sabar. Bagaimana tidak, dengan latar budaya yang berbeda antara saya dan suami banyak hal yang tidak matching. Kami terbiasa menggunakan cara pandang dengan background masing2. Dalam kondisi seperti ini, maka kesabaran kedua belah pihak, saya dan suami adalah obat yang mujarab agar perkawinan bisa tetap langgeng.
Pernikahan juga memaksa saya untuk belajar mengamalkan agama lebih baik. Jika dulu tidak ada orang yang menyodorkan buku-buku untuk dikaji bersama, sekarang suami selalu melakukannya. Jika dulu tak ada orang yang mengajak untuk sholat berjamaah, sekarang itu menjadi suatu rutinitas yang kami lakukan bersama. Jika dulu hafalan doa-doa saya payah, sekarang mau tak mau harus diperbaiki. Bagaimana tidak? Putri saya selalu menanyakan ”Mami, bagaimana sih doa ini..ini..ini.. ajari aku ya..”
Akhirnya pernikahan memaksa saya untuk belajar dan terus belajar memperbaiki diri dan menyempurnakan agama. Mungkin inilah maksud hadist tadi, bahwa menikah adalah setengah agama. (Nungki’88)
Monday, January 1, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
bener juga pendapatmu
Post a Comment